Page 47 - Buletin Vol IX edisi 1 Tahun 2014

Basic HTML Version

47
Volume IX Edisi 1 Tahun 2014
Media Informasi Kesehatan Pelabuhan
simultan sambil bekerja, selalu dilatih, dididik
untuk selalu menambah pengetahuan dan
ketrampilan dengan tujuan satu yaitu
menghasilkan pelayanan/ produk jasa /
dokumen yang bermutu. Disamping itu
perhatian juga ditujukan kepada pemerataan
beban kerja,dalam rangka mencegah ketidak
adilan dalam beban.
5.
PENGANGGARAN
Untuk dapat menjaga mutu pelayanan
secara berkelanjutan, amatlah wajar bila
diperlukan pembiayaan yang besar yaitu
misalnya untuk kegiatan manajemen, biaya
deseminasi informasi, pendidikan dan latihan
eksternal.,
perjalanan
petugas,
penggandaan booklet, leaflet dan lain lain.
6. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU
PELAYANAN
Pengawasan dan pengendalian dilakukan
mulai pada saat perencanaan,
penggerakkan
pelaksanaan
dn
pengawasan pengendalian.
INPUT --------à PROSES -----à OUTPUT
P1 P2
P3
Pada INPUT :
Terjaminnya komponen input SDM,
peralatan, metode termasuk jumlah yang
memadai. Input yang kurang memadai
menimbulkan 2 akibat yaitu :
output yang kurang bermutu
output bermutu,tetapi membenani
pelaksana (energi,waktu) yang pada
gilirannya akan menurunkan kemampu-
an dan selanjutnya terjadi penurunan
kualitas pelayanan.
Pada PROSES :
Terjaminnya pelaksanaan yang telah sesuai
dengan yang direncanakan. Kesesuaian
pelaksanaan dengan SOP, jaga mutu, teknis
medis profesional; dan syarat syarat lainnya.
Hal hal diatas akan menghasilkan pelayanan
yang bermutu,.
Pada OUTPUT
Dapat dijawab segala hal yang menyangkut :
apa yang diawasi, mengapa perlu di-
awasi, apa yang dikendalikan.
Siapa yang melaksanakan,dimana dil-
akukan dan bilamana dilakukan
Bagaimana melakukan pengawasan
Penyusunan indikator yang berkaitan
dengan rencana mutu pelayanan dan
hasil yang diharapkan
C.
CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT
Suatu proses manajemen pelayanan
kesehatan dengan pendekatan perilaku / bu-
daya organisasi yang berorientasi pada pen-
ingkatan mutu secara terus menerus dan
kepuasan pengguna jasa,dukungan top ma-
najemen,kebersamaan staf, lintas fungsional,
menyeluruh, terpadu dengan pendekatan sis-
tem,berdasarkan metode ilmiah dalam
pemecahan masalah serta pengambilan
keputusan. Proses ini membutuhkan keterli-
batan seluruh petugas, baik petugas teknis
maupun administrasi.
Tiga aspek dalam manajemen mutu pela-
yanan ini yaitu :adanya komitmen pimpinan
puncak, seluruh petugas ikut serta dan tercer-
min dalam kerjasama tim, kemudian beri-
kutnya adalah pendekatan teknik/statistik.
Peran kunci manajer disini adalah motor peng-
gerak manajemen mutu, Perancang pening-
katan mutu, fasilitator, komunikator, pemberi
KIE, adanya kepemimpinan tim, Memantau
mutu pelayanan, mengukur atau menilai suatu
pekerjaan.
PEMANTAUAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Dapat dilakukan dengan tiga hal yaitu : moni-
toring mutu pelayanan,
Mengukur suatu pelayanan yaitu kegiatan
yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang proses dan hasil pelayanan kesehatan
serta membandingkannya dengan standar
dengan melihat Sumber daya,. melakukan tin-
dakan koreksi yang perlu terutama produk