Page 21 - Buletin Vol IX edisi 1 Tahun 2014

Basic HTML Version

21
Volume IX Edisi 1 Tahun 2014
Media Informasi Kesehatan Pelabuhan
kardiovaskuler yang memat i kan
diharapkan dapat terdeteksi lebih dini
dan dicegah kejadiannya melalui
pengukuran rasio lingkar pinggang dan
pinggul.
9. Hipertensi
Data hipertensi diperoleh dengan
melakukan pengukuran tekanan darah
sistolik dan diastolik. Kriteria hipertensi
yang digunakan merujuk kepada kriteria
JNC VII 2003, yaitu hasil pengukuran
tekanan darah sistolik ≥ 120 mmHg atau
tekanan darah diastolik ≥90 mmHg.
Berdasarkan hasil deteksi, prevalensi
responden yang hipertensi sebanyak
30%, berdasarkan kelompok umur,
hipertensi paling banyak terdapat pada
kelompok umur 35-49 tahun (60%),
berdasarkan jenis kelamin hipertensi
paling banyak terjadi pada laki-laki
sebanyak 67%.
Risiko penyakit jantung koroner
meningkat sejalan dengan peningkatan
tekanan darah . Has i lpenel i t ian
Framingham menunjukkan bahwa
tekanan darah sistolik 130-139 mmHg
dan tekanan darah diastolik 85 – 89
mmHg meningkatkan risiko penyakit
jantung sebesar 2 kali dibandingkan
dengan tekanan darah < 120/80 mmHg.
Hipertensi merupakan penyebab
tersering penyakit jantung koroner dan
stroke, serta faktor utama dalam gagal
jantung kongestif.
10. Dislipidemia
Data lemak (kolesterol total, kolesterol-
LDL, kolestrol-HDL, dan trigliserida) pada
responden di dapat dengan metode
pemeriksaan lipid darah menggunakan
Cardiocheck dan menggunakan standar
nilai normal sebagai berikut:
Kolesterol total : < 190 mg/dl
Kolesterol – LDL : < 115 mg/dl
Kolesterol – HDL : ≥ 40 mg/dl (laki-
laki) dan ≥ 45 mg/dl (perempuan)
Trigliserida
: < 150 mg/dl
Istilah dislipidemia digunakan apabila
salah satu atau lebih nilai standar di atas,
tidak normal. Berdasarkan pemeriksaan
lemak yang dilakukan terhadap
responden, ditemukan prevalensi
dislipidemia sebesar 88%, kolesterol total
tinggi 46%, kolesterol-LDL tinggi 55%,
kolesterol-HDL rendah 68% dan trigliserida
tinggi 28%.
Kesimpulan
Prevalensi merokok setiap hari pada
responden sebesar 20%
Prevalensi minum minuman alkohol
sebesar 2%
Prevalensi kurang makan buah dan sayur
sebesar 86%
Prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar
42%
Prevalensi obesitas umum sebesar 40%
Prevalensi obesitas sentral sebesar 68%
Prevalensi RLPP tinggi sebesar 70%
Prevalensi hipertensi sebesar 30%
Prevalensi kolesterol total tinggi sebesar
46%
Prevalensi kolesterol-LDL tinggi sebesar
55%
Prevalensi kolesterol-HDL rendah sebesar
68%
Prevalensi trigliserida tinggi sebesar 28%
Prevalensi dislipidemia sebesar 88%
Saran
Dengan melihat hasil deteksi dini di atas,
diperlukan penanganan faktor risiko penyakit
jantung koroner secara intensif dan
berkesinambungan yaitu upaya modifikasi
gaya hidup (
lifestyle
) pada responden dengan
mengadakan kegiatan sosialisasi tentang
pengendalian penyakit jantung koroner, dan
merekomendasikan kepada responden untuk
melakukan pemeriksaan kimia darah secara
berkala.
Pustaka
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Deteksi Dini Faktor
Risiko Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Edisi
I. Cetakan-2. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2009. Pedoman
Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah. Jakarta
Jurnal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan In