16
Volume IX Edisi 1 Tahun 2014
Media Informasi Kesehatan Pelabuhan
RUANG UKLW
Diabetes Melitus
atau yang
sering kita kenal dengan
penyakit kencing manis
berasal dar i bahasa
Yunani, diabetes berarti
pancurahan atau curahan,
s e d a n g k a n m e l i t u s
mempunyai arti gula atau
ma d u , k a l a u k i t a
gabungkan maka Diabetes
Melitus mempunyai arti
curahan cairan di dalam
tubuh yang mengandung gula. Maka secara
umum kita dapat mengartikan Diabetes Melitus
adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh
mengalami gangguan sehingga
pancreas
tidak
dapat menghasilkan
hormone insulin
secara
optimal sehingga terjadi peningkatan kadar gula di
dalam darah atau yang disebut dengan
hiperglikemia
.
Secara garis besar Diabetes Melitus debagi
menjadi dua, yaitu Diabetes tipe-1 ( diabetes yang
tergantung dengan insulin ) dan Diabetes tipe-2
( diabetes yang tidak tergantung dengan insulin ).
Sebagian besar penderita diabetes termasuk di
dalam Diabetes tipe-2 dan biasanya ditemukan
pada orang berat badan berlebih atau obesitas,
hal ini disebabkan oleh gaya hidup si penderita.
Sedangkan Diabetes tipe-1 lebih banyak
dipengaruhi oleh faktor keturunan, meski faktor
keturunan hanya sebesar 5%. Selain itu diabetes
melitus jug dapat terjadi pada masa kehamilan.
Penyebab diabetes melitus karena kekurangan
hormone insulin
atau karena kerja dari
hormone
insulin
yang kurang optimal. Insulin sendiri bertugas
membawa glukosa ( gula ) darah ke dalam sel
untuk pembentukan energy. Dalam keadaan
sehat, tubuh kita menyerap glukosa dengan jumlah
yang tepat dari makanan dan kemudian
menyimpan sisanya. Glukosa yang dihasilkan
tersebut diangkut keseluruh tubuh melalui aliran
darah, kemudian disalurkan ke sel-sel tubuh
dengan bantuan
hormone insulin
. jika glukosa
berlebihan maka insulin membantu menyimpan
kelebihan glukosa di dalam hati dan otot ( dalam
bentuk glikogen ), atau di ubah menjadi trigliserida
yang di simpan di dalam lemak. Bila insulin tidak
ada atau kerjanya terganggu, maka glukosa tidak
dapat masuk ke dalam sel tetapi tetap berada
dalam pembuluh darah sehingga konsentrasi
glukosa di dalam darah meningkat.
Apa saja gelaja dan tandanya?
Gejala klasik dari Diabetes Melitus adalah :
Sering kemih ( poliuria )
Sering haus ( polidipsia )
Lapar yang berlebihn ( polifagia ), dan gejala
lain yang sering menyertai adalah
Kehilangan berat badan yang tidak jelas
penyebabnya
Kesemutan pada telapak tangan atau kaki
Cepat lelah
Mengalami gangguan penglihatan
Penyembuhan luka yang lambat
Mudah terkena infeksi kulit.
Siapa – siapa saja yang mempunya resiko diabetes
melitus, yaitu orang – orang mempunyai usia > 45
tahun atau mereka yang berusia lebih muda tetapi
mengalami obesitas ( Indeks MasaTubuh > 23 kg/
m² ) dan dengan di sertai beberapa gejala
diantaranya :
Orang tua mengidap DM
Kadar kolesterol HDL < 50 mg/dl.
Riwayat toleransi glukosa terganggu ( TGT )
atau glukosa darah puasa terganggu
( GDPT )
Riwayat penyakit jantung dan pembuluh
darah.
Obesitas ( kegemukan ) adalah keadaan
terdapatnya timbunan lemak berlebihan di dalam
tubuh. Para peneliti mendapatkan resiko untuk
mendapatkan Diabetes Melitus baik pada pria
maupun wanita menjadi naik beberapa kali
berhubungan dengan kenaikan IMT.
Diagnosis DM dapat di tegakkan melalui :
1. Jika ditemukan gejala klasik DM, dan hasil
pemeriksaan glukosa darah sewaktu > 200
mg/dl. Glukosa sewaktu adalah hasil
pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memperhatikan waktu makan terakhir.
2. Pemeriksaan glukosa darah puasa ≥ 126 mg/
dl dengan adanya keluhan klasik DM. puasa
diartikan penderita tidak mendapatkan kalori
selama minimal 8 jam.
3. Pemeriksaan kadar gula plasma pada tes
toleransi glukosa oral ( TTGO ) ≥ 200mg/dl.
TTGO yang dilakukan dengan standar WHO,
menggunakan beban glukosa yang setara
dengan 75 gr glukosa anhidrus yang
dilarutkan ke dalam air.
Pengobatan yang di berikan pada penderita DM
berupa pengaturan pola makan dan latihan fisik
DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO PENYAKIT DIABETES MELITUS
DI LINGKUNGAN KKP KELAS I TANJUNG PRIOK
Oleh : drg. Evvi Rottua