Selasa, 10 Desember 2024
Informasi KKP
: KKP Kelas I Tanjung Priok...Berkomitment sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WB) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)....mariii kita dukung..!!

PEMANFAATAN BUAH BINTARO SEBAGAI PENGUSIR (REPELLENT) TIKUS Featured

Buah Bintaro merupakan salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai pengusir tikus (repellent) ampuh. Pohon Bintaro memiliki banyak nama seperti Mangga Laut, Buta Badak, Babuto, serta Kayu Gurita. Dalam bahasa Inggris tanaman ini di kenal juga sebagai Sea Mango Sedang dalam bahasa latin (ilmiah) adalah Cerbera manghas. Pohon bintaro biasanya memiliki tinggi 4-6 meter. walaupun kadang dapat mencapai 12 meter. Daun dari pohon bintaro ini berwarna hijau tua mengkilat berbentuk bulat memanjang. Bunga Bintaro berwarna putih dan berbau harum, terdiri atas lima petal dengan mahkota berbentuk terompet yang pangkalnya berwarna merah muda.

buah1

Buah Bintaro berbentuk bulat telur dengan panjang sekitar 5-10 cm. Saat masih muda berwarna hijau pucat serta berubah warna menjadi merah marun ketika masak. Penyebarannya secara alami di daerah tropis Indo Pasifik, dari Seychelles hingga Polinesia Perancis. Bintaro sering kali merupakan bagian dari ekosistem hutan mangrove. Di Indonesia bintaro saat ini banyak digunakan sebagai tumbuhan penghijauan serta tanaman peneduh kota.

Klasifikasi Ilmiah Pohon Bintaro

Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas        : Asteridae

Ordo                : Gentianales

Famili              : Apocynaceae

Genus              : Cerbera

Spesies            : Cerbera mangha

Nama ilmiah pohon bintaro adalah Cerberus diambil dari nama anjing berkepala sepuluh dalam mitologi Yunani. Daun dan buahnya mengandung racun yang dapat mempengaruhi jantung, yaitu suatu glikosida yang disebut cerberin, dalam dosis yang cukup merupakan zat yang sangat beracun. Cerberin larut dalam kloroform, aseton dan dalam dapat pula larut dalam air. Cerberin mengikat dan menghambat seluler Na+/K+ -ATPase karena berikatan dengan alpha - subunit enzim (Na+/K+ -ATPase adalah sistem transportasi ion natrium dan ion kalium dan membutuhkan energi, Cerberin mampu mengikat bagian ekstraseluler dari Na+/K+ -ATPase pompa dan dapat memblokir langkah defosforilasi) Karena penghambatan ini tidak mungkin untuk mengangkut natrium dan kalium melintasi membran dan hasil dalam meningkatkan konsentrasi intraseluler dari Na+ sehingga dapat memicu gagal jantung.

buah3Gambar. Ikatan senyawa glikosida cerberin

 

Getah pohon bintaro sejak dulu dipakai sebagai racun panah/tulup untuk berburu. Riset Hien TT dari Fakultas Fisiologi Tolouse Prancis dan Dr.Suryo Wiyono dari Klinik Tanaman IPB melaporkan senyawa cerberin pada bintaro dapat meracuni dan merusak syaraf pusat otak tikus. Otomatis Tikus dengan penciuman yang sangat sensitif terhadap bau racun cerberin akan pergi menjauh sebelum masuk rumah kita. buah2

Untuk memakai Buah Bintaro sebagai (Repellent) Pengusir Tikus dirumah, langkah pertama yaitu dengan mengambil buah bintaro kemudian diletakan dalam rumah atau di beberapa tempat yang umumnya sering di temui ada tikusnya. Sepanjang buah itu masih tetap fresh belum layu, hampir dipastikan tidak ada satu tikus pun yang berani mendekat atau datang ke rumah. Namun sebaiknya  simpanlah  ditempat yang tidak terjangkau oleh anak kecil mengingat buahnya yang memiliki kandungan toksin. Tikus sendiri takut dengan bau toksin yang dikeluarkan oleh buah bintaro ini, bau zat ini sangatlah mengganggu penciuman tikus, mengingat indera penciuman tikus yang tajam hingga tikus akan segera menjauh.

Berdasarkan pengalaman selain mampu mengusir tikus dirumah, buah bintaro dapat mengusir tikus di area lain seperti area pergudangan, ladang, sawah, kebun dan area lainnya. Untuk mengetahui tingkat keefektifan buah bintaro sebagai repellent tikus masih terbuka untuk dilakukan kajian secara ilmiah untuk membuktikannya.

Subarjo